Sumber : Okezone |
JAJANAN tradisional atau yang bernuansa budaya klasik kini tengah menjadi incaran. Sebagai alternatif dari jajanan kekinian dan viral, jajanan tradisional seakan menyusup, dan menyita perhatian generasi milenial secara perlahan.
Selain rasanya yang khas dan nikmat, karena tidak ditemukan dalam panganan lainnya, beberapa jajanan tradisional ternyata ada yang memiliki nama vulgar, jorok, dan nyeleneh. Mau tahu apa saja jajanannya?
1. Tolpit (K*nt*l Kejepit) alias Adrem
(Foto: asterasa/Instagram) |
Mungkin karena bentuknya seperti penis pria terjepit, maka kue adrem khas Bantul, Yogyakarta, jadi dijuluki pula dengan nama kue tolpit, kepanjangan dari k*nt*l kejepit. Nyeleneh memang, tapi kue adrem yang terbuat dari tepung beras dan gula Jawa ini enak untuk disantap, ditemani secangkir kopi atau teh hangat.
2. Tai kucing
Foto: alfinsintadewi/Instagram) |
Ew! Mendengarnya saja sudah mual. Eits, tapi kue yang satu ini tidak memiliki bau layaknya tahi kucing, lho! Melainkan hanya bentuknya saja yang persis tahi kucing. Tapi, setelah kamu mencoba dijamin ketagihan, karena rasanya gurih dan manis.
3. Kerupuk upil alias kerupuk pasir
(Foto: iisaisyah88/Instagram) |
Kalau jajanan khas Mojokerto ini tentu rasanya asin dan gurih, makanya disebut kerupuk upil. Kerupuk yang asin mirip rasa upil tersebut diolah bukan dengan digoreng, tapi disangrai menggunakan pasir.
4. Kue tete alias kue ape
(Foto: endisyah/Instagram) |
Bentuknya yang bulat, melebar, dan ada bagian tengah kue menyembul ke atas, membuat kue khas Betawi, Jakarta, yang memiliki nama asli kue ape ini disebut kue tete. Meskipun tidak mengeluarkan air susu, tapi rasa kue ape enak, lho! Biasanya kue ape dijajakan oleh pedagang keliling kampung menggunakan gerobak, tapi ada juga yang menjualnya di pasar tradisional.
5. Dawet ireng jemb*t kecabut
(Foto: jogjabikinlaper/Instagram) |
Jangan jijik dulu mendengarnya, karena saat si dawet jemb*t kecabut menjamah rongga mulut dan kerongkongan di tengah terik siang hari, kamu tidak akan bisa menolak kesegarannya. Alasan dawet ireng khas Purworejo tersebut dinamakan vulgar seperti itu, karena es tradisional itu dijajakan di Jembatan Butuh, Kecataman Butuh, Purworejo, yang kalau disingkat jadi JemB*t KecaBut, nah paham kan?