- Aplikasi yang mengklaim menyimpan RAM
Aplikasi yang berjalan di latar belakang memakan RAM Anda dan menggunakan masa pakai baterai, meskipun mereka standby. Gagasan di balik aplikasi yang mengklaim dapat meningkatkan ingatan Anda adalah dengan menutup aplikasi latar belakang ini secara sistematis. Sayangnya, ini memperparah masalah.
Aplikasi yang berjalan di latar belakang harus dimulai ulang setelah Anda menutupnya. Memori dan masa pakai baterai digunakan untuk memulai ulang aplikasi, dan penutupan dan pengaktifan ulang aplikasi secara konstan ini membuat ponsel Anda tidak stabil. Jadi, aplikasi hemat memori ini tidak masuk akal. Selanjutnya, Android mengelola penggunaan RAM secara otomatis dan mengetahui kapan harus menjalankan aplikasi atau tidak, jadi aplikasi pihak ketiga tidak diperlukan.
- Bersihkan Master (atau aplikasi pembersih)
Membersihkan aplikasi berjanji untuk membersihkan telepon Anda untuk meningkatkan kinerja. Meskipun benar bahwa aplikasi yang dihapus terkadang meninggalkan beberapa data dalam cache, Anda tidak perlu mendownload pembersih khusus. Cukup buka Settings> Storage> dan ketuk data Cached. Pada prompt Clear cached data, tekan OK.
Sebagai alternatif, Anda dapat menghapus tembolok aplikasi individual dengan membuka Setelan> Aplikasi> Mengunduh dan mengetuk sebuah aplikasi. Pada halaman berikutnya, tekan Clear Cache.
Master Bersih dan aplikasi serupa sering kali memerlukan banyak daya baterai, dan iklan dalam aplikasi mereka berpotensi untuk mengambil sebagian dari tunjangan bulanan Anda. Hapus aplikasi semacam itu semudah Anda.
- Aplikasi antivirus yang membutuhkan daya besar
Perangkat Android dan Play Store Anda sudah bisa melakukan semua hal yang bisa dilakukan aplikasi antivirus. Untuk perlindungan pencurian, Pengelola Perangkat Android bekerja dengan aman tanpa aplikasi tambahan. Dan apakah sebuah aplikasi benar-benar menyembunyikan perangkat lunak perusak, Google memeriksa dengan Play Store secara otomatis.
Aplikasi Android Anti Virus hanya berguna jika Anda sering mendownload dan menginstal file APK yang ada di luar Play Store. Kemudian, aplikasi anti-malware dapat memeriksa aplikasi ini selama pemasangan dan menawarkan peringatan sebelum Anda membukanya. Namun, Anda tidak bisa mendisinfeksi smartphone Anda. Metode terbaik untuk melakukan ini adalah – ironisnya – tanpa sebuah aplikasi.
- Penabung baterai
Mirip dengan penguat RAM, aplikasi hemat baterai seringkali merupakan beban sampah. Aplikasi ini menawarkan solusi untuk salah satu masalah smartphone paling dibenci di dunia dan menjanjikan keajaiban. Hanya ada beberapa pengecualian untuk kebenaran bahwa aplikasi hemat baterai hanyalah papan reklame yang menyamar sebagai aplikasi yang berguna.
Untuk benar-benar meningkatkan masa pakai baterai, Anda harus mengurangi permintaan energi dari sistem operasi dan semua layanan dan aplikasi yang sedang berjalan. Jadi agar efektif, aplikasi hemat energi perlu dikendalikan untuk menjalankan Android. Tapi karena Android tidak dapat dikendalikan tanpa hak istimewa root, aplikasi yang tersedia di Play Store tidak bisa masuk dan mengambil kendali. Paling banter, apl dapat menyarankan atau memperingatkan Anda saat Anda mengunyah terlalu banyak batu Energon, tapi hanya itu saja. Jika menutup aplikasi yang haus kekuasaan, aplikasi tersebut kemungkinan akan dibuka kembali secara otomatis. Dengan demikian, efeknya terbalik dan konsumsi energi justru bisa meningkat.
Alternatifnya Buka pengaturan Baterai Anda. Temukan aplikasi dengan konsumsi tertinggi dalam daftar dan memaksa menutupnya. Beberapa kesalahan aplikasi juga dapat diselesaikan dengan cara ini, yang mungkin menyebabkan meningkatnya permintaan energi.
- Sulit menghapus bloatware produsen
Banyak smartphone memiliki banyak aplikasi yang sudah terpasang. Entah itu aplikasi untuk pemesanan hotel, permainan, atau aplikasi kantor yang fungsional dipertanyakan: banyak produsen memasang aplikasi mereka sendiri yang tidak berguna di samping kumpulan aplikasi wajib dari Google. Idealnya, ini hanya ruang penyimpanan yang terbuang, namun dalam kasus terburuk, mereka menghabiskan masa pakai baterai, layar real estat dan bahkan tidak dapat dicopot pemasangannya.
Oleh karena itu, bermanfaat untuk melihat daftar aplikasi Anda dan menghapus aplikasi yang telah terpasang sebelumnya. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan meraih aplikasi masing-masing di laci aplikasi dan kemudian menariknya ke ikon info aplikasi. Maka Anda akan melihat apakah
aplikasi tidak dapat dicopot atau hanya dapat dinonaktifkan. Opsi terakhir hanya berarti aplikasi tidak lagi diluncurkan saat restart dan lenyap dari laci aplikasi, namun tetap menempati ruang – aplikasi yang dinonaktifkan ini hanya dapat dihapus sepenuhnya setelah memasang ulang ponsel Anda.
Beberapa vendor tidak akan membiarkan Anda mencopot pemasangan Facebook, Twitter, atau jaringan sosial lainnya di ponsel cerdas Anda. Ini menyebalkan bagi pengguna yang tidak peduli dengan media sosial, atau mereka yang tidak memerlukan apl mengambil ruang pada perangkat mereka. Bagaimanapun, dalam banyak kasus, situs mobile cukup memadai.
Remedy adalah membeli smartphone dari produsen yang mengizinkan penginstalan bloatware – misalnya Huawei dan Honor. Atau beli smartphone yang hanya hadir dengan beberapa aplikasi pihak ketiga, seperti Google atau Lenovo.
Apa aplikasi Android lain yang harus saya copot pemasangannya?
Anda harus mempertimbangkan untuk menghapus aplikasi yang tidak Anda gunakan, tampaknya menyebabkan penguras baterai sangat besar, atau menghabiskan data yang berlebihan. Anda dapat memeriksa aplikasi mana yang memiliki dampak terbesar pada dua hal terakhir dengan membuka laman setelan baterai atau laman penggunaan data di menu Setelan Anda.
Sering ada alternatif untuk aplikasi yang haus kekuasaan yang Anda gunakan secara teratur, jadi cobalah salah satu dari mereka dan Anda bisa menumbuhkannya seperti yang asli.
Aplikasi Android mana yang menurut Anda harus dicopot pemasangannya? Yang mana yang membuat Anda kehilangan masalah? Beri tahu kami di komentar di bawah ini.
semoga bermanfaat ya sobat….
