[ad_1]
tekno.penainside.com.com – Bermain game online memang sangatlah menyenangkan. Disamping menyelesaikan cerita, menjelajahi seluruh map, dan berkomunikasi dengan orang lain, kalian juga bisa berburu item yang kuat dan langka untuk bisa mengalahkan final boss dengan lebih siap.
Wajarnya, aktivitas ini harus dilakukan dalam waktu yang sama. Item yang sifatnya langka tentu tidak bisa didapatkan dengan mudah. Namun, seseorang bisa mengakalinya dengan cara cheating.
Tak terhenti pada hal itu saja, cheater bisa saja merubah jalannya permainan secara 180 derajat. Dalam permainan kompetitif seperti CSGO, atau Dota, seorang cheater bisa saja membuat timnya langsung menang.
Tentu hal ini sangatlah meresahkan, terutama untuk orang-orang yang sangat ingin menikmati pengalaman gamingnya. Cheating di game online dan offline sama sekali berbeda. Misalnya, pada saat bermain Minecraft, kalian melakukan cheat untuk merubah cuaca, atau membuat stok item menjadi tidak terbatas.
Hal ini tidak ada pengaruhnya pada orang lain, karena kalian hanya memainkannya seorang diri. Bahkan, dengan cheat ini, kalian bisa mendapatkan pengalaman gaming yang mengesankan. Download dan mainkan Minecraft untuk merasakannya sendiri.
Selain minecraft, orang-orang biasanya melakukan cheat di game-game jadul seperti GTA San Andreas. Tentu hal ini tidak akan menghancurkan sensasi bermain gamenya, justru dengan cheat ini kalian bisa menamatkan game nya dengan mudah.
Berbeda di game online, cheating sama sekali tidak diperbolehkan karena bisa mempengaruhi jalannya permainan. Wajar rasanya jika banyak orang merugi akibat ulah dari seorang cheater.
Cheater di Game Online
Di industri game, ada seseorang yang bisa kita sebut sebagai cheater. Mereka dapat membeli semua jenis peralatan digital untuk mendapatkan kemenangan dalam semua permainan, dan bahkan mereka bisa memodifikasi kode untuk memperoleh kekuatan khusus, seperti visi atau akurasi maksimum untuk tipe game shooting. Senarnya, seberapa lazimkah masalah ini, dan mengapa bisa sampai begitu?
Sebuah studi baru oleh Irdeto, sebuah perusahaan layanan keamanan siber untuk industri media dan hiburan, memberikan beberapa pengetahuan baru tentang masalah tersebut. Perusahaan ini mensurvei 9.436 konsumen dan gamer online di Cina, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan AS.
Apakah aksi ini diterima secara sosial, ditoleransi, atau diinduksi, perilaku curang sekarang makin bertambah masif. Sebanyak 37% gamer dari survei tersebut mengaku sering melakukan cheating.
Bagaimana Dampak Adanya Cheater Pada Pengguna Lainnya
Dari hampir seluruh gamer game online, hanya 12% yang tidak pernah memiliki pengalaman bermain game multiplayer dengan adanya kecurangan dari pemain lain. Dengan kata lain, sekitar 9 dari 10 pemain telah memiliki pengalaman negatif karena adanya cheater ini
Tidak mengherankan, 76% responden juga menyatakan penting bagi mereka bahwa game multiplayer online harus diamankan dari pemain yang menggunakan cheat untuk memperoleh kemenangan instan. Gamer di seluruh dunia jelas merasa bahwa mereka tidak cukup terlindungi dari kecurangan dan tindak kejahatan berbahaya lainnya.
Lalu dengan permasalahan yang kian memburuk ini, apa yang bisa dilakukan perusahaan?
Kecurangan dalam game online multiplayer adalah masalah yang berkembang. Aksi ini memiliki potensi untuk tidak hanya berdampak pada gamer lain di seluruh dunia, tetapi juga menimbulkan tantangan besar bagi para penerbit game atau game developer.
Jika cheater tetap diizinkan untuk makmur, para pemain lain tentu akan segera meninggalkan gamenya, dan pendapatan perusahaan jadi menyusut. Untuk menjawab permasalahan ini, perlu adanya proteksi tambahan untuk melindungi player-player lain dari tindakan cheater.
Ubisoft Gunakan Gameblock untuk Proteksi Tambahan
GameBlocks telah ada sejak 2012 dan mengkhususkan diri dalam teknologi anti-cheat dan pemantauan kinerja. Sistem anti-cheat-nya disebut Fairfight dan bekerja di sisi server daripada menjadi aplikasi perangkat lunak yang perlu diinstal.
Fairfight beroperasi secara real time dan menggunakan mesin aturan GameChanger eksklusif untuk mengevaluasi tindakan gameplay pemain lain untuk membuat game lebih adil bagi semua orang. Teknologi ini sudah digunakan dalam judul populer seperti seri Battlefield, game Star Wars Battlefront, Titanfall, The Division, dan Rainbow Six Siege.
Sekarang GameBlocks adalah bagian dari Ubisoft, dan teknologi ini sedang diterapkan ke jaringan global i3D.net untuk bisa berkinerja tinggi dengan latensi lebih rendah.
Teknologi ini juga mendukung One Game Hosting Platform, yang digambarkan sebagai ekosistem unik yang digunakan oleh penerbit game AAA dan telah menampung lebih dari 300 juta pengguna.
Hal ini memungkinkan akses ke komputasi dan kapasitas jaringan di lebih dari 40 lokasi edge di seluruh dunia. Jadi, sistem anti-cheat ini akan membantu melindungi lebih banyak game lain daripada game yang hanya diproduksi oleh studio Ubisoft sendiri.
Untuk pemain biasa, seharusnya sama sekali tidak ada perbedaan dengan pengalaman mereka bermain game melalui server Ubisoft. Namun, siapa pun yang tertangkap melakukan cheating pada saat game berlangsung, akan dapat dengan cepat ditegur dan akhirnya dikeluarkan jika mereka terus melanggar aturan.
[
#Ubisoft #Gunakan #Gameblock #Untuk #Deteksi #Cheater #dengan #Lebih #Mudah